Sabtu, 22 Oktober 2016

Tugas 05 - Bahan Bangunan Laut

DASAR TEKNOLOGI BAJA


Rangkaian Proses Pembuatan Baja

Sejarah singkat :
  1. 6000 tahun lalu - Peradaban zaman tersebut menggunakan bijih besi yang ditemukan dari meteorit untuk membuat alat
  2. 1400 SM - tungku pembuatan besi pertama
  3. 300 SM - Besi mentah mulai digunakan di Africa timur dan India
  4. 1885 - Henry Bessemer mematenkan prosesnya dalam mengolah besi
  5. Sekarang - besi digunakan dengan pengolahan seperti cara Bessemer
Bijih besi pada umumnya :
  1. Hematit (Fe2O3)
  2. Magnetit (Fe3O4)
  3. Limonit (Fe2O3.xH2O)
Hematit paling banyak dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi (mencapai 66%) dan kadar kotorannya relatif rendah

Proses pembuatan besi :
  • Jalur reduksi langsung
    • Menggunakan gas alam untuk mereduksi besi
    • Gas alam dipanaskan sampai suhu 900 derajat celsius direaksikan dengan air, sehingga menghasilkan gas hidrogen dan CO
    • Keduanya akan mereduksi oksigen dari besi
    • Pelet bijih besi berubah menjadi besi spons. 
    • Besi spons masih terlalu tinggi kadar karbonnya dan mengandung unsur pengotor
    • Besi spons dilebur di tungku busur listrik atau eletric arc furnace menjadi baja cair
    • Baja cair dituang dengan proses pengecoran kontinu menjadi billet dan slab
Proses pembuatan besi jalur reduksi langsung
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiND0gQSQ3xqJbPuHk6nM3UbxgDaw1wbE2aY0PDybhQR_3yPOhsnwrDeKGQHC95tGR5AJiosaO_HsiOdTqs-EfdpPRHxJJBMtqehnmijtE2PG-9PiLPO_OjVyfkFsxzlsErsDkbRmhy_RY/s1600/hotlink.jpg



  • Jalur Blast Furnace
    • Bijih besi dicampur kokas dan dipanaskan dalam klinker bernama slinter
    • Jijaduoerikeg dari batubara dan dipanaskan dengan coke oven
    • Bijih besi, kokas, batu kapur, dan udara panas dipadu dalam blast furnace
    • Besi dihasilkan, tetapi masih mengandung karbon berlebih (disebut pig iron)
    • Digunakan batu kapur untuk mengikat kotoran-kotoran dalam bijih besi
    • Blast furnace menghasilkan beso kasar cair (molten iron)
    • MOlten iron akan dimasukkan ke Basic Oxygen Furnace atau Basic Oxygen Steelmaking
Proses blast furnace
Sumber : http://geo.msu.edu/extra/geogmich/images/blast_furnace.jpg
Proses Basic Oxygen Steelmaking
sumber : http://www.steelconstruction.info/images/thumb/0/01/BOS_process_cropped_2.PNG/300px-BOS_process_cropped_2.PNG

Konversi besi ke baja
  • Ekstra treatment sesuai mutu baja yang diinginkan
  • Bisa ditambah argon, injeksi powder atau wire, vacuum atau oemanasan tambahan
  • Mengurangi kadar hidrogen dan sulfur
  • Cara penuangan baja cair :
    • Ingot (bentuk balok baja)
    • Slab atau biller (continous casting)
Proses continuous casting
sumber : http://www.csc.com.tw/csc_e/pd/img/prs05.gif

Proses pembuatan produk setengah jadi

Hot rolling
  • Ingot, billet, dan slab dirol panas menjadi :
    • Flat product (plat)
    • Long product (baja profil, besi beton, dan batang kawat
    • Ingot, slab atau billet dipanaskan di tungku pemanas
    • Rolling dilakukan bertahap
Proses hot rolling
sumber : http://www.castrip.com/Process/Images/02castrip_process_lg.gif

Cold rolling
  • Plat dirubah menjadi lembaran / sheet
  • Dilanjutkan dengan proses pemanasan untuk melunakkan dan diakhiri dengan temper rolling untuk menyetrika
Hot forging
Untuk membuat komponen yang berukuran besar, misalnya poros turbin

Hot tube piercing
  • Tahap awal pembuatan pipa seamless dilakukan
  • Salah satu variannya adalah proses manessman
  • Pengecilan diameter pipa berdinding tebal dilakukan dengan proses hot tube rolling

Proses hot tube piercing
sumber : http://thelibraryofmanufacturing.com/imagesforming/rollpiercing.jpg

Pembuatan welded pipe
Dengan cara :
  • Longitudinal welded pipe
    • Bahan baku : plat baja hasil hot rolling
    • Proses pembentukan dengan roll forming bertahap
    • Pengelasan dilakukan dengan las tahanan listrik atau ERW (electric resistance welding)
    • Setelah dilas, pipa akan dicek dengan berbagai metode
Proses longitudinal welded pipe
sumber : http://www.piping-engineering.com/wp-content/uploads/2014/01/longitudinally-welded-pipe.jpg

  • Spiral welded pipe
    • Bahan baku pelat baja hasil hot rolling dapat dientuk menjadi pipa dengan alur spiral
    • Satu lembar pelat dapat dijadikan pipa dengan berbagai diaeter tergantung cetakan dan sudut pemasukan plat
    • Pengelasan dilakukan dengan SAW (Submereged Arc Welding) atau las busur terendam
Proses spiral welded pipe
sumber : http://www.supplysteelpipes.com/products/1-2-4b.jpg


Klasifikasi dan Standar

Jenis baja dikelompokkan sebagai :
  • Baja karbon (plain carbon steel)
    • Low carbon steel         : C < 0,25%
    • Medium carbon steel   : C = 0,25 - ,0,5%
    • High carbon steel         : C > 0,5%
  • Baja paduan (Alloy steel)
    • Low alloy steel   : E Unsur-unsur paduan < 8%
    • High alloy steel  : E unsur-unsur paduan > 8%
Standar yang banyak digunakan dalam industri baja :
  • AISI : American Iron & Steel Insittute
  • SAE : Society of Automotive Engineers
  • ASME : American Society of Mechanical Engineers
  • ASTM : American Socierty for Testing and Materials
  • DIN : Deutsche Industrie Norman
  • JIS : Japanese Industrial Standard
Klasifikasi/standar baja dibuat menurut hal berikut :
  • Proses pembuatan / bentuk produk
    • contoh : plate, sheet, forgings, wire, pipe
  • Kekuatan
    • contoh : DIN ST,50 (tensile strength > 50 KGFNINI2), JIS SS 41 (tensile strength > 41KGF/MM2)
  • Komposisi Kimia
    • DIN 25CrMo4
    • JIN S45C
    • AISI 304
  • Nomor standar tanpa pola tertentu
    • contoh : ASTM A 106 (Seamless Pipe), ASTM A 210 (seamless tube for boiler and superheater)
Standar AISI / SAE membuat klasifikasi baja secara komprehensif berdasarkan komposisi kimia. Pada dasarny baja karon dan baja paduan rendah diberi kode klasifikasi 4 digit :
  • Digit ke 1 dan 2 menyatakan kelompok/jenis paduan
  • Digit ke 3 dan 4 menyatakan kadar karbon nominal
Klasifikasi AISI / SAE
sumber : http://www.weldersuniverse.com/images/steel_classifications.jpg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar