DASAR TEKNOLOGI BAJA
Rangkaian Proses Pembuatan Baja
Sejarah singkat :
- 6000 tahun lalu - Peradaban zaman tersebut menggunakan bijih besi yang ditemukan dari meteorit untuk membuat alat
- 1400 SM - tungku pembuatan besi pertama
- 300 SM - Besi mentah mulai digunakan di Africa timur dan India
- 1885 - Henry Bessemer mematenkan prosesnya dalam mengolah besi
- Sekarang - besi digunakan dengan pengolahan seperti cara Bessemer
Bijih besi pada umumnya :
- Hematit (Fe2O3)
- Magnetit (Fe3O4)
- Limonit (Fe2O3.xH2O)
Hematit paling banyak dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi (mencapai 66%) dan kadar kotorannya relatif rendah
Proses pembuatan besi :
- Jalur reduksi langsung
- Menggunakan gas alam untuk mereduksi besi
- Gas alam dipanaskan sampai suhu 900 derajat celsius direaksikan dengan air, sehingga menghasilkan gas hidrogen dan CO
- Keduanya akan mereduksi oksigen dari besi
- Pelet bijih besi berubah menjadi besi spons.
- Besi spons masih terlalu tinggi kadar karbonnya dan mengandung unsur pengotor
- Besi spons dilebur di tungku busur listrik atau eletric arc furnace menjadi baja cair
- Baja cair dituang dengan proses pengecoran kontinu menjadi billet dan slab
Proses pembuatan besi jalur reduksi langsung
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiND0gQSQ3xqJbPuHk6nM3UbxgDaw1wbE2aY0PDybhQR_3yPOhsnwrDeKGQHC95tGR5AJiosaO_HsiOdTqs-EfdpPRHxJJBMtqehnmijtE2PG-9PiLPO_OjVyfkFsxzlsErsDkbRmhy_RY/s1600/hotlink.jpg
- Jalur Blast Furnace
- Bijih besi dicampur kokas dan dipanaskan dalam klinker bernama slinter
- Jijaduoerikeg dari batubara dan dipanaskan dengan coke oven
- Bijih besi, kokas, batu kapur, dan udara panas dipadu dalam blast furnace
- Besi dihasilkan, tetapi masih mengandung karbon berlebih (disebut pig iron)
- Digunakan batu kapur untuk mengikat kotoran-kotoran dalam bijih besi
- Blast furnace menghasilkan beso kasar cair (molten iron)
- MOlten iron akan dimasukkan ke Basic Oxygen Furnace atau Basic Oxygen Steelmaking
Proses blast furnace
Sumber : http://geo.msu.edu/extra/geogmich/images/blast_furnace.jpg
Proses Basic Oxygen Steelmaking
sumber : http://www.steelconstruction.info/images/thumb/0/01/BOS_process_cropped_2.PNG/300px-BOS_process_cropped_2.PNG
Konversi besi ke baja
- Ekstra treatment sesuai mutu baja yang diinginkan
- Bisa ditambah argon, injeksi powder atau wire, vacuum atau oemanasan tambahan
- Mengurangi kadar hidrogen dan sulfur
- Cara penuangan baja cair :
- Ingot (bentuk balok baja)
- Slab atau biller (continous casting)
Proses continuous casting
sumber : http://www.csc.com.tw/csc_e/pd/img/prs05.gif
Proses pembuatan produk setengah jadi
Hot rolling
- Ingot, billet, dan slab dirol panas menjadi :
- Flat product (plat)
- Long product (baja profil, besi beton, dan batang kawat
- Ingot, slab atau billet dipanaskan di tungku pemanas
- Rolling dilakukan bertahap
Proses hot rolling
sumber : http://www.castrip.com/Process/Images/02castrip_process_lg.gif
Cold rolling
- Plat dirubah menjadi lembaran / sheet
- Dilanjutkan dengan proses pemanasan untuk melunakkan dan diakhiri dengan temper rolling untuk menyetrika
Hot forging
Untuk membuat komponen yang berukuran besar, misalnya poros turbin
Hot tube piercing
- Tahap awal pembuatan pipa seamless dilakukan
- Salah satu variannya adalah proses manessman
- Pengecilan diameter pipa berdinding tebal dilakukan dengan proses hot tube rolling
Proses hot tube piercing
sumber : http://thelibraryofmanufacturing.com/imagesforming/rollpiercing.jpg
Pembuatan welded pipe
Dengan cara :
- Longitudinal welded pipe
- Bahan baku : plat baja hasil hot rolling
- Proses pembentukan dengan roll forming bertahap
- Pengelasan dilakukan dengan las tahanan listrik atau ERW (electric resistance welding)
- Setelah dilas, pipa akan dicek dengan berbagai metode
Proses longitudinal welded pipe
sumber : http://www.piping-engineering.com/wp-content/uploads/2014/01/longitudinally-welded-pipe.jpg
- Spiral welded pipe
- Bahan baku pelat baja hasil hot rolling dapat dientuk menjadi pipa dengan alur spiral
- Satu lembar pelat dapat dijadikan pipa dengan berbagai diaeter tergantung cetakan dan sudut pemasukan plat
- Pengelasan dilakukan dengan SAW (Submereged Arc Welding) atau las busur terendam
Proses spiral welded pipe
sumber : http://www.supplysteelpipes.com/products/1-2-4b.jpg
Klasifikasi dan Standar
Jenis baja dikelompokkan sebagai :
- Baja karbon (plain carbon steel)
- Low carbon steel : C < 0,25%
- Medium carbon steel : C = 0,25 - ,0,5%
- High carbon steel : C > 0,5%
- Baja paduan (Alloy steel)
- Low alloy steel : E Unsur-unsur paduan < 8%
- High alloy steel : E unsur-unsur paduan > 8%
Standar yang banyak digunakan dalam industri baja :
- AISI : American Iron & Steel Insittute
- SAE : Society of Automotive Engineers
- ASME : American Society of Mechanical Engineers
- ASTM : American Socierty for Testing and Materials
- DIN : Deutsche Industrie Norman
- JIS : Japanese Industrial Standard
Klasifikasi/standar baja dibuat menurut hal berikut :
- Proses pembuatan / bentuk produk
- contoh : plate, sheet, forgings, wire, pipe
- Kekuatan
- contoh : DIN ST,50 (tensile strength > 50 KGFNINI2), JIS SS 41 (tensile strength > 41KGF/MM2)
- Komposisi Kimia
- DIN 25CrMo4
- JIN S45C
- AISI 304
- Nomor standar tanpa pola tertentu
- contoh : ASTM A 106 (Seamless Pipe), ASTM A 210 (seamless tube for boiler and superheater)
Standar AISI / SAE membuat klasifikasi baja secara komprehensif berdasarkan komposisi kimia. Pada dasarny baja karon dan baja paduan rendah diberi kode klasifikasi 4 digit :
- Digit ke 1 dan 2 menyatakan kelompok/jenis paduan
- Digit ke 3 dan 4 menyatakan kadar karbon nominal
Klasifikasi AISI / SAE
sumber : http://www.weldersuniverse.com/images/steel_classifications.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar